Pengertian Drone
Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh.
Pesawat tanpa awak atau Pesawat nirawak (english = Unmanned Aerial Vehicle atau
disingkat UAV), adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak
jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum
aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa
muatan baik senjata maupun muatan lainnya .
Sejarah Awal
Drone.
Pesawat nirawak ini di dunia sudah mulai berperan
serbaguna, dari sekadar pemetaan hingga senjata pembunuh.
Menurut Wikipedia, drone sebenarnya ide yang
berkembang sejak awal abad 19, sebelum Perang Dunia I. Wikipedia yang merujuk
makalah dari Centre for Telecommunications and Information Engineering (CTIE)
Monash University menyebut bahkan konsep pesawat tanpa awak ini pertama kali
digunakan 22 Agustus 1849.
Saat itu, Austria yang menguasai mayoritas
wilayah Italia meluncurkan sekitar 200 balon udara tanpa awak ke Venesia.
Balon-balon itu memuat bom yang dilengkapi dengan sumbu waktu. Ada pula
informasi bahwa balon itu juga memakai sekering listrik yang diaktifkan dengan
sinyal melalui kabel-kabel tembaga yang dipasang di sekitar balon.
Akhirnya, sebagian balon meledak di wilayah yang
direncanakan sedangkan sebagian lagi karena tertiup angin malah kembali dan
meledak di perbatasan Austria dan Italia. Namun, balon-balon bermuatan bom itu
menjadi aksi contoh pesawat nirawak pertama.
Kemudian, pada 8 November 1898, Nicolas Tesla,
penemu AS keturunan Serbia mematenkan remote control atau pengendali jarak jauh
temuannya. Remote control ini menjadi dasar ilmu robotik kontemporer. Tesla
membuat kapal dan balon yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Setelah itu teknologi berkembang dengan pesatnya.
Teknologi pesawat-pesawat aeromodel yang dikendalikan jarak jauh pun berkembang
pesat. Pesawat itu dimanfaatkan di bidang sipil mulai dari untuk hobi dan
olahraga, keperluan pembuatan film, pemetaan, pengintaian dan akhirnya sebagai
senjata mematikan.
Butuh waktu bertahun-tahun hingga akhirnya
pesawat yang bisa dikendalikan jarak jauh itu bisa dipakai untuk senjata dan
tak terdeteksi radar. Popularitas drone meroket seiring Amerika Serikat (AS)
menggunakannya untuk perang di Afghanistan yang dinamakan Predator yang
digunakan untuk memburu pipinan Al-Qaeda Osama Bin Laden.
Adalah Abraham Karem, insinyur Israel yang
kemudian bermigrasi ke AS ini awalnya membuat pesawat nirawak dari garasi
rumahnya di Irvine, California yang dinamakan Albatros. Prototipe pesawat
nirawak buatan Karem berhasil dilirik Badan Proyek Riset Pertahanan AS (Defense
Advanced Research Projects Agency/DARPA) yang kemudian mendanai penelitian
lanjutan dari prototipe yang dikembangkan Karem. Mulai saat itu, riset drone di
AS berkembang hingga terciptalah drone bernama Predator yang fenomenal itu.
Badan Intelijen AS (CIA) juga mengembangkan drone
ini secara rahasia hingga tahun 4 Februari 2002, CIA menggunakan drone Predator
itu untuk melakukan serangan di dekat Kota Khost, Afghanistan. Sasarannya,
Osama Bin Laden yang telah menjadi tertuduh pasca peristiwa 9/11. Serangan
Predator pertama yang menggunakan drone itu menewaskan seorang pria tinggi yang
ternyata bukan Osama.
CIA juga menggunakan drone secara sembuny-sembunyi
di Pakistan, Yaman dan Somalia. Operasional drone ini memang ada yang tepat
sasaran, mengenai militan Al Qaeda dan sebagainya. Namun, banyak pula warga
sipil tak berdosa menjadi korban.
Menurut LSM The Bureau of Investigative
Journalism dalam situsnya http://www.thebureauinvestigates.com/, di bawah
pemerintahan Presiden AS Barack Obama, aksi penyerangan AS yang dilakukan drone
sudah menewaskan setidaknya lebih dari 3 ribu orang, 500 di antaranya warga
sipil.
Fakta ini membuat drone dipandang sebagai robot
pembunuh. Bahkan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, mewacanakan moratorium
penggunaan robot pembunuh karena timbul pertanyaan-pertanyaan etis yang masih
diperdebatkan. Di antaranya: Siapa yang membuat keputusan akhir untuk membunuh?
Bisakah robot membedakan antara sasaran militer dan sipil? Jika ada korban
sipil yang menjadi korban, siapa yang harus bertanggung jawab? Robot tidak bisa
didakwa melakukan kejahatan perang.
Negara-negara yang sudah mengembangkan teknologi
ini adalah Inggris, AS dan Israel. Selain dinilai sebagai 'robot pembunuh', penggunaan drone untuk tujuan
non-militer masih berlangsung. Bahkan di Australia, drone ini dipakai untuk
mengatasi kebakaran hutan. Warga sipil juga ada yang ikut menyalahgunakan drone
seperti yang terjadi di Kota Melbourne, Maret 2014 lalu di mana pesawat tanpa
awak itu digunakan untuk menyelundupkan narkoba ke penjara.
Di Indonesia, lembaga riset seperti Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (Lapan), kemudian beberapa kampus riset seperti ITB dan Universitas
Surya dengan TNI AD juga sudah membuat prototipe dari pesawat drone.
Fungsi Drone
Pesawat
tanpa awak atau Drone selain digunakan untuk militer sudah mulai dikembangkan
untuk misi pencarian dan penyelamatan.Pesawat drone juga sudah mulai
dikembangkan untuk keperluan jurnalistik, seperti untuk merekam
video , untuk memotret, dan pengumpulan data. Selain itu juga mulai
dipergunakan untuk pengiriman barang dan makanan.
Fungsi drone
bisa dikembangkan oleh siapa saja yang memiliki keahlian khusus, digunakan
untuk apa dan seperti apa pengendaliannya. Belakangan ini drone masih
dikendalikan secara manual atau menggunakan remote kontrol. Namun
sekarang drone bisa dikendalikan secara semi otomatasi menggunakan sistem
algoritma pada unit kontrol drone itu sendiri.
Berikut
Beberapa Jenis Drone
Drone ada 2
jenis (Berdasarkan baling baling) :
Fixed wing
Drone ( Tunggal)
Drone jenis
ini berbentuk seperti pesawat komersial dan digunakan untuk proses yang cepat,
daya jangkau lebih cepat serta lebih luas, biasanya untuk pemetaan (mapping)
atau konsepnya seperti scaning. Drone jenis Fixed wins memiliki Energi
lebih irit baterai karena single baling baling.
Multicopter
Drone (Multi)
Untuk Anda
yang ingin membuat video yang bagus sangat cocok memilih drone yang multi
copter dikarenakan Lebih stabil dan daya angkut serta kekuatan untuk mengangkat
beban (kemera) bisa yang lebih berat. Semakin banyak baling baling semakin
stabil dan lebih aman.
untuk jenis
baling balingnya, ada yang 3 baling baling (3Copter),4 baling
baling (Quadcopter),6 baling baling (HexaCopter) dan 8 Baling baling
(Octacopter)
Berikut ini
adalah Beberapa Manfaat Drone :
- Untuk Mencari Korban Bencana Alam dan Korban Tragedi lainnya
- Untuk Menegakkan Hukum
- Sebagai Alat untuk Membantu Perawatan Infrastruktur
- Untuk Mengawasi Area Persawahan atau Perkebunan yang Luas
- Untuk Kepentingan Jurnalisme
- Untuk Penelitian
- Untuk Perfilman
- Untuk Sekedar Hobi
Untuk dapat terbang, tentunya pemilihan material yang mendukung sangat diperlukan. Drone menggunakan bahan komposit ringan untuk bodinya, sehingga dapat mengurangi bobotnya dengan signifikan dan juga akan memudahkan ketika UAV ini melakukan manuver di udara.
Terdapat 2 bagian penting dari pesawat tanpa awak ini, yaitu pesawat itu sendiri dan sistem pengendali, atau bisa disebut remote control.
Selain ringan, material komposit ini juga haruslah keras, oleh sebab itu drone yang digunakan oleh militer dapat bergerak dan terbang dengan sangat tinggi.
Berbagai ukuran drone telah hadir. Untuk drone yang memiliki ukuran besar, biasanya digunakan untuk kepentingan militer, seperti Predator. Sementara yang memiliki ukuran kecil, biasa digunakan oleh publik, karena dapat dikendalikan melalui remote tangan, juga memerlukan landasan pacu yang pendek.
Militer melengkapi drone dengan kamera infra merah, GPS dan laser.
Material komposit atau campuran yang digunakan merupakan material yang terbuat dari campuran yang kompleks, di mana mampu untuk menyerap getaran dan mengurangi kebisingan yang ditimbulkan.
Terdapat 2 bagian penting dari pesawat tanpa awak ini, yaitu pesawat itu sendiri dan sistem pengendali, atau bisa disebut remote control.
Selain ringan, material komposit ini juga haruslah keras, oleh sebab itu drone yang digunakan oleh militer dapat bergerak dan terbang dengan sangat tinggi.
Berbagai ukuran drone telah hadir. Untuk drone yang memiliki ukuran besar, biasanya digunakan untuk kepentingan militer, seperti Predator. Sementara yang memiliki ukuran kecil, biasa digunakan oleh publik, karena dapat dikendalikan melalui remote tangan, juga memerlukan landasan pacu yang pendek.
Militer melengkapi drone dengan kamera infra merah, GPS dan laser.
Bagian depan atau 'hidung' dari drone merupakan tempat dari sensor dan sistem navigasi berada. Sementara itu, sisa dari bodinya, merupakan inovasi lengkap dan ringan, karena tidak ada kerugian ruang yang digunakan untuk mengangkut manusia.
Material komposit atau campuran yang digunakan merupakan material yang terbuat dari campuran yang kompleks, di mana mampu untuk menyerap getaran dan mengurangi kebisingan yang ditimbulkan.
Teknologi Yang terdapat Pada Drone
Di bawah ini adalah teknologi yang terdapat pada model drone Phantom 2 Vision+ :
- Radar pelacak dan kembali ke asal
Radar pelacak akan menampilkan posisi dan lokasi aktual dari drone. Jika melebihi jarak kontrol, maka drone akan kembali ke tempat lepas landasnya secara otomatis dan mendarat dengan aman. - Tampilan waktu-nyata pada parameter penerbangan Melihat pada perangkat mobile sama seperti apa yang terlihat oleh kamera drone.
- Teknologi No Fly Zone Demi keselamatan dan mencegah kecelakaan penerbangan pada area yang terbatas, Phantom UAV menyediakan fitur No Fly Zone, yang terbagi dalam dua kategori yaitu A dan B.
- GPS dengan mode Ready To Fly Ketika kompas s dikalibrasi , maka drone kemudian akan mencari GPS satelit. Ketika lebih dari enam ditemukan, maka memungkinkan drone untuk terbang dengan modeReady To Fly.
- Kompas internal dan fungsi safety Teknologi ini memungkinkan UAV dan sistem pengendali mengetahui di mana lokasi penerbangan sebenarnya. Kalibrasi kompas diperlukan untuk mengatur titik kembali. Titik kembali ini merupakan tempat drone kembali karena kehilangan sinyal antara drone dan sistem pengendali atau remote control. Dikenal juga dengan sebutan fail-safe function.
- Teknologi FPV (First Person View) Teknologi ini memungkinkan pengguna melihat video secara langsung yang di ambil oleh kamera yang menempel pada UAV seperti menjadi pilot sesungguhnya yang berada di dalam drone.
- Flight Assistan Port Sistem pengendali penerbangan yang dapat berkomunikasi dengan asisten PC melalui kabel USB mikro. Memungkinkan untuk melakukan konfigurasi UAV dan meng-upgrade firmware.
- Indikator LED untuk penerbangan Indikator ini ditemukan di bagian depan dan belakang dari drone. LED di bagian dpan menunjukkan bagian 'hidung' pesawat, sedangkan indikator LED di bagian belakang menyala untuk menunjukkan status penerbangan drone aktual, ketika baterai untuk penerbangan ini aktif.
- Sistem pengendali UAV Perangkat nirkabel ini menggunakan frekuensi 5.8 GHz. Drone dan sistem pengendali sudah harus dipasangkan terlebih dahulu ketika selesai diproduksi dari pabriknya.
- UAV penerima pengendali Penerimaa atau receiver ini menangkap frekuensi 5.8 GHz dan posisinya berada di bawah UAV.
- Teknologi range extender Perangkat komunikasi nirkabel ini beroperasi pada perangkat 2.4 GHz. Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan komunikasi antara smartphone dengan drone di area terbuka yang memiliki halangan. Jarak transmisi bisa mencapai 700 meter. Setiap kisaran extender ini memiliki alamat MAC dan nama jaringan (SSID) yang unik.
- Smartphone App dengan fitur Ground Station Smartphone App dapat diperoleh melalui Google Playstore ataupun di Apple Store. Fitur spesifik yang terdapat pada Phantom 2 Vision+ adalah fungsi ground station. Memungkinkan untuk melakukan misi penerbangan dengan menempatkan titik rute lokasi, dan mengatur ketinggian titik rute serta kecepatannya secara keseluruhan. UAV dapat melakukan misi penerbangan ini secara otomatis.
- Kamera dengan kinerja tinggi Phantom 2 Vision+ menggunakan kamera dengan kualitas tinggi dan kartu memori berkapasitas 4GB yang dapat dilepas. Kameranya dapat mengambil video full HD pada 1080p/30 fps atau 720p/60 fps, yang memberikan pengalaman video sejernih kristal dan juga pilihan untuk tampilan dalam gerak lambat. Untuk foto dapat diambil dengan resolusi 14MP.
- Gimbal dan Tilt Control Teknologi ini memungkinakan kamera menciptakan angle yang unik. Menggunakan 3 axial stabilized gimbal dan 2 mode kerja, yaitu FPV mode dan non-FPV mode.
- Sensor Untuk menyediakan tampilan 3D dan juga landscape, maka sensor seperti Multispectral, Lidar, Photogrammetry, dan Thermal sensor, saat ini digunakan. DEM's atau Digital Elevation Maps dari daratan, memberikan data yang presisi untuk ladang, flora dan fauna, juga pepohonan.
- Anti-Drop Kit Membuat kamera lebih stabil ketika terhubung dengan drone.
- Software untuk video editing / Adobe DNG Raw / Lens profile Memiliki software editing video yang handal seperti Adobe DNG Rawa dan Lens profile. Dengan software ini, semua video asli dapat disimpan untuk diproses lebih lanjut nantinya. Bahkan untuk kamera DJI phantom 2 Vsison+, memiliki penghilang distorsi barrel
- Sistem operasi pada teknologi drone Beberapa pesawat tanpa awak menggunakan sistem operasi MS Windows. Namun, semakin banyak inovator UAV menggunakan versi berbeda dari Linux. Bahkan Linux Foundation telah meluncurkan Dronecode project. Proyek ini merupakan suatu open source kolaboratif, untuk pengembangan pesawat tanpa awak melalui struktur yang tidak mencari keuntungan di bawah Linux Foundation.
FPV ini memungkinkan drone untuk dapat terbang lebih jauh dan lebih tinggi sehingga tidak terkendala oleh hambatan, seperti terbang di dalam ruangan ataupun melintasi hutan, dan tetap menyajikan gambar yang bagus.
Drone juga bisa diibaratkan sebagai komputer yang terbang. Dengan sistem operasi, pengendali, main board yang diberi kode pemrograman, maka perangkat ini mungkin untuk diretas. Seperti pada komputer, pengguna juga dapat melindungi perangkat ini dari para peretas.
Phantom 2 Vision+
Credit: © DJI technology
Sumber:
- http://artifungsimacam.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-fungsi-dan-manfaat-drone.html
- http://www.mediasatu24.com/2015/07/sejarah-pesawat-tanpa-awak-drone.html
- http://www.jaditeknologi.com/2016/08/cara-kerja-dan-teknologi-drone.html
- http://artifungsimacam.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-fungsi-dan-manfaat-drone.html
- http://www.mediasatu24.com/2015/07/sejarah-pesawat-tanpa-awak-drone.html
- http://www.jaditeknologi.com/2016/08/cara-kerja-dan-teknologi-drone.html
0 Comments:
Posting Komentar