2016/03/13

Kebudayaan Daerah Kelaten

Kebudayaan Daedah Kabupaten Klaten – Jawa Tengah



Klaten merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan berada di Kota Klaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di utara, Kabupaten Sukoharjo di timur, serta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat. Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan. Kabupaten Klaten terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas 53 desa dan 103 kelurahan. Ibukota kabupaten ini berada di Kota Klaten, yang terdiri atas tiga kecamatan yaitu Klaten Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan. Kompleks Candi Prambanan, salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, berada di Kabupaten Klaten.
Di Klaten tempat yang paling populer adalah rowo jombor, bulus jimbung, makam dan lain-lain. Rowo Jombor merupakan suatu sutu daerah rawa yang luas dan ada warung-warung terapung yang menajajkan berbagai makanan ikan. Bulus jimbung merupakan tempat wisata yang berisi kura-kura yang sudah berusia beratus tahun. Ada juga makam kyai yang sering diziarahi wisatawan. Sistem Adat istiadat yang diterapkan di Klaten adalah percampuran antara Jogja dan solo. Di Klaten Ada adat yang hanya diselenggaran setahun sekali yaitu gebyar syawalan. Gebyar syawalan adalah menyebar ketupat di waktu lebaran oleh para orang yang berwenang dengan tujuan agar ketupat yang disebar membawa berkah. Syawalan ini selalu diikuti oleh dengan adanya pasar kaget di sepanjang jalan di Jimbung yang digunakan untuk syawalan. Di Klaten bahasa yang digunakan adalah bawasa Jawa. Para penduduk menggunakan bahasa Jawa sebagi bahasa sehari-hari. Makanan khas Klaten adalah ayam panggang. Makanan khas di Klaten mungkin sama dengan daerah-daerah di daerah provinsi Jawa Tengah lain. Jenis makanan yang ada di Klaten dominan dengan rasa manis. Oleh-oleh yang biasa dicari wisatawan saat di Klaten adalah dodol. Klaten memiliki banyak kesenian dan kerajinan. Kesenian di Klaten umumnya sama dengan kesenian di daerah Jawa Tengah lainnya seperti gamelan, lagu macapat dan lagu tradisional. Kebudayaan semacam itu harus dipertahankan agar terjaga kelestariannya. Di bidang kerajinan Klaten memiliki beberapa hasil kerajinan yang berkualitas seperti gerabah yang dibuat dari tanah liat, kain lurik (kain yang bermotif lurik), payung juwiring (payung hiasan yang terbuat dari bahan kertas), meubel-meubel ukir dan lain-lain. Setiap daerah pasti memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.
Mungkin banyak yang belum mengenal Kota Klaten, apalagi disisi pariwisata dan budaya Kota Klaten. Mungkin yang paling diminati orang-orang adalah Wisata Kuliner dari Kota Klaten yaitu Warung Apung Rowo Jombor. Warung Apung ini menyediakan aneka kuliner olahan ikan. Kebudayaan di Kota Klaten juga sangat banyak, antara lain dalam seni dan kerajinan kain. Kain Lurik dalam sejarahnya tidak lepas dari kota Klaten dan khususnya daerah Kecamatan Pedan. Sehingga masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia akan memandang Kota Klaten apabila bicara tentang Lurik.

Upacara Adat Yang ada Di Klaten
Berikut adalah urutan upacara adat di Kabupaten Klaten yang disusun dengan menggunakan perhitungan Jawa dari awal bulan Suro hingga akhir bulan Besar:
Upacara adat bersih desa Tanjungsari di Dusun Dlimas, Desa Dlimas, terkenal dengan adanya tanggapan Tari Tayub dalam setiap gelarannya. Selain itu tradisi ini juga terkenal karena warga menggelar selamatan berupa kendurian di bawah pohon Tanjung di salah satu sudut desa yang berbatasan dengan Pabrik Gula Ceper itu.
Upacara adat sebar berton-ton kue apem yang terbuat dari tepung beras ini rutin digelar selepas ibadah salat Jum’at di kompleks Masjid Besar Jatinom. Bulan Sapar adalah bulan penyelenggaraan tradisi unik yang selalu dibajiri ribuan hingga puluhan ribu warga ini. Karena itu, tradisi ini juga sering dinamakan sebagai tradisi Saparan.
Tawur Agung yang merupakan upacara penyucian sebelum memasuki Hari Raya Nyepi bagi umat beragama Hindu adalah salah satu upacara keagamaan yang digelar di situs penting Candi Prambanan. Selama upacara keagamaan ini berlangsung, operasional Candi Prambanan biasa tetap terbuka bagi wisatawan. Karena itu, mengunjungi Candi Prambanan di saat seperti ini pengunjung akan mendapatkan pemandangan peristiwa budaya dan agama secara bersamaan. Karena tidak hanya prosesi ritual keagamaan yang akan digelar di sana, tetapi juga sajian berbagai pertunjukan seni Pulau Dewata biasa dipertunjukan.
Bulan Ruwah bulan menjelang bulan Ramadan atau Pasa menjadi bulan dimana tradisisadranan digelar. Tradisi berziarah ke makam leluhur ini juga diperingati di kompleks makam ulama besar Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Bayat. Prosesi yang juga dikenal dengan Haul Agung ini khas dengan tradisi kirab jodangan berisi nasi kenduri menaiki anak tangga menuju pemakaman dan juga pasang langse atau mengganti kain penutup makam.
Memasuki bulan Ramadan atau Pasa juga khas dengan ritual padusan (mandi) yang sering dilaksanakan dilokasi wisata air. Tradisi padusan yang dipercaya sebagai ritual membersihkan diri menjelang berpuasa juga ramai di Umbul Cokro. Di saat-saat seperti itu, kawasan yang kini dikenal dengan nama OMAC atau objek mata air Cokro itu akan dipadati ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Bulan Syawal yang khas dikenal sebagai bulan ketupat menjadi waktu pelaksanaan tradisi gunungan ketupat di kawasan wisata Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Bayat. Puluhan hingga ratusan gunungan ketupat tak jarang dibuat khusus untuk meramaikan tradisi ini. Hingga akhirnya ketupat-ketupat itu akan diperebutkan warga dan pengunjung yang hadir.
Tradisi unik berupa kendurian, penyembelihan kambing dan ayam yang kadang berjumlah hingga ratusan ekor di bawah pohon di kawasan Sendang Sinongko rutin digelar warga Pokak setelah mereka melaksanakan panen raya. Tradisi sebagai ucapan syukur ini biasa jatuh di musim kemarau di antara bulan Juli hingga September.
Budaya Seni Pertunjukan Tradisional Klaten
1. Wayang Orang
Wayang Orang merupakan salah satu kesenian rakyat yang diambil dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang pementasannya memerlukan banyak unsur seperti seni karawitan dan seni panggung. Bahasa dialog yang dipergunakan menurut pakemnya adalah Bahasa Jawa. Namun akhir-akhir ini juga digunakan Bahasa Indonesia atau bahkan Bahasa Inggris. Di Kabupaten Klaten terdapat beberapa kelompok seni Wayang Orang termasuk di Kecamatan Karangdowo. Karena keterbatasan sarana pendukung, kegiatan hanya terbatas pada latihan, jarang dipentaskan.

2. Wayang Klitik
Wayang Klitik terbuat dari kayu dengan tema cerita Panji atau cerita yang berlatar belakang Kerjaan Majapahit. Kesenian ini dilakukan oleh seorang Dalang, diiringi Gamelan. Ciri khas dari Wayang Klitik adalah dalang memerankan adegan perang dengan parikan sulukannya berupa tembang Mocopat. Adapun dialog percakapan seperti Wayang Purwa (Wayang Kulit). Kesenian ini tumbuh sejak jaman Kerajaan Singosari dan sampai sekarang masih terpelihara dengan baik di Kecamatan Gantiwarno.

3. Wayang Kulit
Wayang Kulit merupakan seni pertunjukan yang mengandung nilai-nilai filsafat luhur yang menggunakan dialog bahasa Jawa dengan tema cerita Mahabarata atau Ramayana. Pementasan dilakukan oleh seorang Dalang yang diiringi Gamelan dan Waranggono untuk mendukung suasana. Seni Wayang Kulit banyak terdapat di Klaten mengingat posisi Klaten sebagai Kota Dalang di mana banyak dalang yang dilahirkan di daerah Klaten. Wayang Kulit berkembang di daerah Karangdowo dan kecamatan lainnya.

4. Wayang Babad
Wayang Babad adalah suatu bentuk kesenian rakyat berupa wayang kulit yang ceritanya diambil dari cerita Babad atau Ketoprak. Wayang Babad ini bisa dipentaskan siang hari maupun malam hari dengan diiringi Gamelan lengkap Slendro dan Pelog. Kesenian ini dimainkan oleh seorang Dalang. Dengan tema cerita yang mirip dengan tema cerita Ketoprak. Bentuk wayang seperti bentuk Ketoprak. Lama pementasan Wayang Babad bervariasi menurut kebutuhannya. Wayang Babad tumbuh pada masa setelah kemerdekaan dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat. Sampai sekarang kesenian ini masih terpelihara dengan baik di Desa Ceporan Kecamatan Gantiwarno.

5. Jathilan
Jatilan adalah tari tradisional yang menggambarkan keprajuritan pada waktu perang yang dilakukan beberapa orang dengan cara naik kuda Kepang (kuda Lumping) yang dikendalikan oleh seorang pawang yang diawasi oleh Ki Pentul dan Ki Tembem. Diiringi dengan gamelan yang berupa Kendang, Bende, dan Kecer. Dalam tarian terdapat unsur magis yang melambangkan kekebalan dan setiap pemain mengenakan topeng / kacamata hitam. Tari Jatilan berkembang di Desa Bugisan Kecamatan Prambanan yang dipentaskan tiap hari Jumat di panggung terbuka untuk para turis asing maupun domestik.

6. Gejog Lesung
Kesenian Gejog Lesung lahir di Dukuh Soran Desa Duwet Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, jarak dari kota Klaten ±4 km arah utara Klaten. Lesung merupakan musik tradisional kuno yang saat ini hampir punah, dan mempunyai nilai seni yang tinggi khususnya bagi para petani yang mengungkapkan rasa kegembiranya setelah musim panen padi tiba. Kesenian ini mengandung unsur penyampaian informasi kepada masyarakat sekitar bahwa pada saat tersebut ada orang punya hajat dan ketika terjadi gerhana bulan. Kegiatan ini dilakukan turun temurun dan akhirnya menjadi suatu kesenian yang enak untuk didengarkan.

7. Srandul
Srandul adalah kesenian rakyat yang menggambarkan tentang kehidupan Demang pada jaman kerajaan. Srandul pada umumnya iringannya yang berupa Kendang, Angklung dan Terbang besar dilakukan oleh ± 15 orang. Dialog dalam kesenian Srandul berupa parikan atau tembang dan percakapan. Kesenian Srandul ini semula timbul di Dukuh Jogodayoh, Desa Gumulan Kecamatan Kota Klaten. Ada pun pada saat ini Kesenian Srandul ini masih berkembang dengan baik di daerah Prambanan dan Kemalang.

8. Kethoprak
Ketoprak merupakan salah satu kesenian rakyat yang berbentuk sandiwara atau drama yang menurut sejarah pertama kali muncul pada ± tahun 1922 pada masa Mangkunegaran. Pada saat itu pementasan Ketoprak diiringi gamelan yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling. Sebelumnya pernah berkembang di daerah pedesaan/pesisiran. Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak ini disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap dan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang menurut keperluan ceritanya. Dialog Ketoprak menggunakan bahasa Jawa.

9. Karawitan
Seni Karawitan merupakan seni pertunjukan yang dilakukan oleh sekelompok seniman (penabuh) alat-alat musik tradisional yang disebut Gamelan yang antara lain terdiri atas Bonang, Kenong, Gong, Saron, Kethuk, Centhe, Gambang, ditambah dengan Kendang dan Suling dengan Laras Pelog maupun Slendro. Seperangkat Gamelan yang digunakan untuk seni Karawitan dapat dibuat dari tembaga, perunggu maupun besi. Seni Karawitan banyak berkembang hampir di setiap desa di daerah Kecamatan Karangdowo.
Wisata Budaya Klaten:
  1. Candi Prambanan
  2. Candi Sewu
  3. Candi Lumbung
  4. Candi Bubrah
  5. Candi Plaosan
  6. Candi Sojiwan
  7. Candi Asu
  8. Candi Merak
  9. Lokasi Petisalan sembahyang sunan Kalijogo
  10. Makam-makam leluhur dan penembahan kabupaten klaten

Wisata Alam Klaten
  1. Taman Pemandangan Pring Cendani
  2. Gunung Watu Prahu
  3. Bekas Pesanggrahan Sunan Paku Buwono X
  4. Gua Kendil dan Gua Payung
  5. Sendang Kali Reno
  6. Objek wisata Mata Air Cokro
  7. Desa Wisata Soran Duwet


Sumber:

0 Comments:

Posting Komentar