Klaten merupakan
kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan berada
di Kota Klaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Boyolali di utara, Kabupaten Sukoharjo di timur, serta
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat. Secara geografis
Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45'
Lintang Selatan. Kabupaten Klaten terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi
lagi atas 53 desa dan 103 kelurahan. Ibukota kabupaten ini
berada di Kota Klaten, yang terdiri atas tiga kecamatan yaitu Klaten
Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan. Kompleks Candi
Prambanan, salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia,
berada di Kabupaten Klaten.
Di Klaten tempat yang paling
populer adalah rowo jombor, bulus jimbung, makam dan lain-lain. Rowo Jombor
merupakan suatu sutu daerah rawa yang luas dan ada warung-warung terapung yang
menajajkan berbagai makanan ikan. Bulus jimbung merupakan tempat wisata yang
berisi kura-kura yang sudah berusia beratus tahun. Ada juga makam kyai yang
sering diziarahi wisatawan. Sistem Adat istiadat yang diterapkan di Klaten
adalah percampuran antara Jogja dan solo. Di Klaten Ada adat yang hanya
diselenggaran setahun sekali yaitu gebyar syawalan. Gebyar syawalan adalah
menyebar ketupat di waktu lebaran oleh para orang yang berwenang dengan tujuan
agar ketupat yang disebar membawa berkah. Syawalan ini selalu diikuti oleh
dengan adanya pasar kaget di sepanjang jalan di Jimbung yang digunakan untuk
syawalan. Di Klaten bahasa yang digunakan adalah bawasa Jawa. Para penduduk
menggunakan bahasa Jawa sebagi bahasa sehari-hari. Makanan khas Klaten adalah
ayam panggang. Makanan khas di Klaten mungkin sama dengan daerah-daerah di
daerah provinsi Jawa Tengah lain. Jenis makanan yang ada di Klaten dominan
dengan rasa manis. Oleh-oleh yang biasa dicari wisatawan saat di Klaten adalah
dodol. Klaten memiliki banyak kesenian dan kerajinan. Kesenian di Klaten
umumnya sama dengan kesenian di daerah Jawa Tengah lainnya seperti gamelan,
lagu macapat dan lagu tradisional. Kebudayaan semacam itu harus dipertahankan
agar terjaga kelestariannya. Di bidang kerajinan Klaten memiliki beberapa hasil
kerajinan yang berkualitas seperti gerabah yang dibuat dari tanah liat, kain
lurik (kain yang bermotif lurik), payung juwiring (payung hiasan yang terbuat
dari bahan kertas), meubel-meubel ukir dan lain-lain. Setiap daerah pasti
memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.
Mungkin banyak yang belum mengenal Kota Klaten,
apalagi disisi pariwisata dan budaya Kota Klaten. Mungkin yang paling diminati
orang-orang adalah Wisata Kuliner dari Kota Klaten yaitu Warung Apung Rowo Jombor. Warung
Apung ini menyediakan aneka kuliner olahan ikan. Kebudayaan di Kota Klaten juga
sangat banyak, antara lain dalam seni
dan kerajinan kain. Kain Lurik dalam sejarahnya tidak lepas dari kota
Klaten dan khususnya daerah Kecamatan Pedan. Sehingga masyarakat Jawa Tengah
dan Indonesia akan memandang Kota Klaten apabila bicara tentang Lurik.
Upacara Adat Yang ada Di
Klaten
Berikut adalah urutan upacara adat di
Kabupaten Klaten yang disusun dengan menggunakan perhitungan Jawa dari awal
bulan Suro hingga akhir bulan Besar:
Setiap
Jum’at Kliwon atau Jum’at Wage di Bulan Suro, Upacara Bersih Desa Tanjungsari,
Dlimas, Ceper.
Upacara adat bersih desa Tanjungsari di Dusun
Dlimas, Desa Dlimas, terkenal dengan adanya tanggapan Tari Tayub dalam setiap
gelarannya. Selain itu tradisi ini juga terkenal karena warga menggelar
selamatan berupa kendurian di bawah pohon Tanjung di salah satu sudut desa yang
berbatasan dengan Pabrik Gula Ceper itu.
Upacara
adat sebar berton-ton kue apem yang terbuat dari tepung beras ini rutin digelar
selepas ibadah salat Jum’at di kompleks Masjid Besar Jatinom. Bulan Sapar adalah bulan penyelenggaraan tradisi
unik yang selalu dibajiri ribuan hingga puluhan ribu warga ini. Karena itu,
tradisi ini juga sering dinamakan sebagai tradisi Saparan.
Tawur
Agung yang merupakan upacara penyucian sebelum memasuki Hari Raya Nyepi bagi
umat beragama Hindu adalah salah satu upacara keagamaan yang digelar di situs
penting Candi Prambanan. Selama upacara keagamaan ini berlangsung, operasional
Candi Prambanan biasa tetap terbuka bagi wisatawan. Karena itu, mengunjungi
Candi Prambanan di saat seperti ini pengunjung akan mendapatkan pemandangan
peristiwa budaya dan agama secara bersamaan. Karena tidak hanya prosesi ritual
keagamaan yang akan digelar di sana, tetapi juga sajian berbagai pertunjukan
seni Pulau Dewata biasa dipertunjukan.
Bulan Ruwah bulan menjelang bulan Ramadan atau Pasa menjadi bulan dimana tradisisadranan digelar. Tradisi berziarah ke makam
leluhur ini juga diperingati di kompleks makam ulama besar Sunan Pandanaran di
Desa Paseban, Bayat. Prosesi yang juga dikenal dengan Haul Agung ini khas
dengan tradisi kirab jodangan berisi nasi kenduri menaiki anak
tangga menuju pemakaman dan juga pasang
langse atau mengganti
kain penutup makam.
Memasuki
bulan Ramadan atau Pasa juga khas dengan ritual padusan (mandi) yang sering dilaksanakan
dilokasi wisata air. Tradisi padusan yang dipercaya sebagai ritual membersihkan
diri menjelang berpuasa juga ramai di Umbul Cokro. Di saat-saat seperti itu,
kawasan yang kini dikenal dengan nama OMAC atau objek mata air Cokro itu akan
dipadati ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Bulan Syawal yang khas dikenal sebagai bulan
ketupat menjadi waktu pelaksanaan tradisi gunungan ketupat di kawasan wisata
Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Bayat. Puluhan hingga ratusan gunungan ketupat
tak jarang dibuat khusus untuk meramaikan tradisi ini. Hingga akhirnya
ketupat-ketupat itu akan diperebutkan warga dan pengunjung yang hadir.
Tradisi
unik berupa kendurian, penyembelihan kambing dan ayam yang kadang berjumlah
hingga ratusan ekor di bawah pohon di kawasan Sendang Sinongko rutin digelar
warga Pokak setelah mereka melaksanakan panen raya. Tradisi sebagai ucapan
syukur ini biasa jatuh di musim kemarau di antara bulan Juli hingga September.
Budaya
Seni Pertunjukan Tradisional Klaten
1. Wayang Orang
Wayang Orang merupakan salah satu kesenian rakyat yang
diambil dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang pementasannya memerlukan
banyak unsur seperti seni karawitan dan seni panggung. Bahasa dialog yang
dipergunakan menurut pakemnya adalah Bahasa Jawa. Namun akhir-akhir ini juga
digunakan Bahasa Indonesia atau bahkan Bahasa Inggris. Di Kabupaten Klaten
terdapat beberapa kelompok seni Wayang Orang termasuk di Kecamatan Karangdowo.
Karena keterbatasan sarana pendukung, kegiatan hanya terbatas pada latihan, jarang
dipentaskan.
2. Wayang Klitik
Wayang Klitik terbuat dari kayu dengan tema cerita
Panji atau cerita yang berlatar belakang Kerjaan Majapahit. Kesenian ini
dilakukan oleh seorang Dalang, diiringi Gamelan. Ciri khas dari Wayang Klitik
adalah dalang memerankan adegan perang dengan parikan sulukannya berupa tembang
Mocopat. Adapun dialog percakapan seperti Wayang Purwa (Wayang Kulit). Kesenian
ini tumbuh sejak jaman Kerajaan Singosari dan sampai sekarang masih terpelihara
dengan baik di Kecamatan Gantiwarno.
3. Wayang Kulit
Wayang Kulit merupakan seni pertunjukan yang
mengandung nilai-nilai filsafat luhur yang menggunakan dialog bahasa Jawa
dengan tema cerita Mahabarata atau Ramayana. Pementasan dilakukan oleh seorang
Dalang yang diiringi Gamelan dan Waranggono untuk mendukung suasana. Seni
Wayang Kulit banyak terdapat di Klaten mengingat posisi Klaten sebagai Kota
Dalang di mana banyak dalang yang dilahirkan di daerah Klaten. Wayang Kulit
berkembang di daerah Karangdowo dan kecamatan lainnya.
4. Wayang Babad
Wayang Babad adalah suatu bentuk kesenian rakyat
berupa wayang kulit yang ceritanya diambil dari cerita Babad atau Ketoprak.
Wayang Babad ini bisa dipentaskan siang hari maupun malam hari dengan diiringi
Gamelan lengkap Slendro dan Pelog. Kesenian ini dimainkan oleh seorang Dalang.
Dengan tema cerita yang mirip dengan tema cerita Ketoprak. Bentuk wayang
seperti bentuk Ketoprak. Lama pementasan Wayang Babad bervariasi menurut
kebutuhannya. Wayang Babad tumbuh pada masa setelah kemerdekaan dalam rangka
memberikan penerangan kepada masyarakat. Sampai sekarang kesenian ini masih
terpelihara dengan baik di Desa Ceporan Kecamatan Gantiwarno.
5. Jathilan
Jatilan adalah tari tradisional yang menggambarkan
keprajuritan pada waktu perang yang dilakukan beberapa orang dengan cara naik
kuda Kepang (kuda Lumping) yang dikendalikan oleh seorang pawang yang diawasi
oleh Ki Pentul dan Ki Tembem. Diiringi dengan gamelan yang berupa Kendang,
Bende, dan Kecer. Dalam tarian terdapat unsur magis yang melambangkan kekebalan
dan setiap pemain mengenakan topeng / kacamata hitam. Tari Jatilan berkembang
di Desa Bugisan Kecamatan Prambanan yang dipentaskan tiap hari Jumat di
panggung terbuka untuk para turis asing maupun domestik.
6. Gejog Lesung
Kesenian Gejog Lesung lahir di Dukuh Soran Desa Duwet
Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, jarak dari kota Klaten ±4 km arah utara
Klaten. Lesung merupakan musik tradisional kuno yang saat ini hampir punah, dan
mempunyai nilai seni yang tinggi khususnya bagi para petani yang mengungkapkan
rasa kegembiranya setelah musim panen padi tiba. Kesenian ini mengandung unsur
penyampaian informasi kepada masyarakat sekitar bahwa pada saat tersebut ada
orang punya hajat dan ketika terjadi gerhana bulan. Kegiatan ini dilakukan
turun temurun dan akhirnya menjadi suatu kesenian yang enak untuk didengarkan.
7. Srandul
Srandul adalah kesenian rakyat yang menggambarkan
tentang kehidupan Demang pada jaman kerajaan. Srandul pada umumnya iringannya
yang berupa Kendang, Angklung dan Terbang besar dilakukan oleh ± 15 orang.
Dialog dalam kesenian Srandul berupa parikan atau tembang dan percakapan.
Kesenian Srandul ini semula timbul di Dukuh Jogodayoh, Desa Gumulan Kecamatan
Kota Klaten. Ada pun pada saat ini Kesenian Srandul ini masih berkembang dengan
baik di daerah Prambanan dan Kemalang.
8. Kethoprak
Ketoprak merupakan salah satu kesenian rakyat yang
berbentuk sandiwara atau drama yang menurut sejarah pertama kali muncul pada ±
tahun 1922 pada masa Mangkunegaran. Pada saat itu pementasan Ketoprak diiringi
gamelan yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling. Sebelumnya pernah
berkembang di daerah pedesaan/pesisiran. Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak
ini disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap dan tema ceritanya
mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini
dilakukan oleh beberapa orang menurut keperluan ceritanya. Dialog Ketoprak
menggunakan bahasa Jawa.
9. Karawitan
Seni Karawitan merupakan seni pertunjukan yang
dilakukan oleh sekelompok seniman (penabuh) alat-alat musik tradisional yang
disebut Gamelan yang antara lain terdiri atas Bonang, Kenong, Gong, Saron,
Kethuk, Centhe, Gambang, ditambah dengan Kendang dan Suling dengan Laras Pelog
maupun Slendro. Seperangkat Gamelan yang digunakan untuk seni Karawitan dapat
dibuat dari tembaga, perunggu maupun besi. Seni Karawitan banyak berkembang
hampir di setiap desa di daerah Kecamatan Karangdowo.
Wisata Budaya Klaten:
- Candi Prambanan
- Candi Sewu
- Candi Lumbung
- Candi Bubrah
- Candi Plaosan
- Candi Sojiwan
- Candi Asu
- Candi Merak
- Lokasi Petisalan sembahyang sunan Kalijogo
- Makam-makam leluhur dan penembahan kabupaten klaten
Wisata Alam Klaten
- Taman Pemandangan Pring Cendani
- Gunung Watu Prahu
- Bekas Pesanggrahan Sunan Paku Buwono X
- Gua Kendil dan Gua Payung
- Sendang Kali Reno
- Objek wisata Mata Air Cokro
- Desa Wisata Soran Duwet
Sumber: